Ads Top

6 Program Ahok Djarot Untuk Mencapai Visi Membangun Manusia Jakarta

Cagub DKI Basuki T Purnama (Ahok) memamparkan visi dan misi miliknya bersama cawagub Djarot Saiful Hidayat dalam membangun manusia Jakarta. Ada 6 program yang akan dipaparkan oleh Ahok untuk mencapai visinya dalam membangun manusia Jakarta.

"Visi utama: Membangun Manusia. Visi itu manusia. Jadi harus terukur dengan angka dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Saat ini mentok di angka 80 dan kita hanya kurang 0,01," kata Ahok dalam acara rapat kerja dan pelantikan Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Hanura di Hotel Sunlike Sunter, Jakarta Utara, Minggu (11/12/2016).

Misi: Semua pejabat harus jadi pelayan masyarakat.
Agar visinya bisa dicapai, kata Ahok, dirinya selalu mengingatkan kepada para pejabat di lingkungan Pemprov DKI agar menjadi pelayan masyarakat. Dirinya juga menolak anggapan bahwa pemecatan yang dilakukan olehnya dilakukan secara sepihak tanpa disertai bukti. Ahok mau para pejabat yang berada di DKI merupakan orang yang mau bekerja untuk rakyat, apalagi gaji para pejabat di DKI sudah sangat layak. Pejabat paling rendah saja, sebulan digaji Rp 13 juta.

"Misi pertama, semua pejabat harus jadi pelayan masyarakat. Kami canangkan lurah dan camat punya rapor, angka. Itu kunci untuk melihat (kinerja). Kita enggak sembarangan pecat, ada angka (ukuran kinerjanya). Itu hanya tuduhan orang saja kalau saya sembarangan pecat," ujar Ahok.

"Kita ingin menghargai (para pejabat yang mau bekerja untuk rakyat), salah satunya dengan gaji yang pas," lanjutnya.


Program pertama: Kesehatan.
Program pertama yang dilakukan Ahok untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di Jakarta adalah memberikan fasilitas kesehatan bagi semua lapisan masyarakat di Jakarta. Selain itu, Ahok juga berupaya untuk meningkatakan asupan gizi warganya.

"Program pertama, seluruh orang Jakarta, bapak ibu naik mobil mewah kalau mau masuk kelas III (BPJS Kesehatan) kami tanggung," papar Ahok

"Mereka harus punya gizi yang baik. Daging sapi kita jual Rp 35 ribu, daging ayam Rp 10 ribu," lanjutnya.


Program kedua: Pendidikan.
Program kedua adalah memberikan fasilitas pendidikan bagi para warga Jakarta. Tidak tanggung-tanggung, anak berprestasi di DKI diberikan uang saku sebesar Rp 18 juta per tahun bila masuk perguruan tinggi negeri.

"Masuk perguruan tinggi negeri kita kasih Rp 18 juta. Yang mau jadi santri juga kita biayain," tutur Ahok.

Program ketiga: Religius.
Ketiga, menjadikan warga Jakarta bukan cuma sehat dan terdidik saja, tapi menjadi manusia yang religius. Ahok menyinggung prestasi Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang menjadi juara umum saat dirinya menjadi Gubernur DKI.

Program keempat: Perumahan.
Program keempat adalah pembangunan rumah untuk rakyat miskin di Jakarta. Ahok akan membangun apartemen tipe 36 yang akan dijual seharga Rp 300 juta.

"Orang di Jakarta harus dapat rumah. Saya nanti bangun apartemen tipe 36 dan dijual Rp 300 juta. Bayarnya Rp 10 ribu per hari, segitu untuk beli makanan udah balik modal," tegasnya.

Program kelima: Menekan biaya hidup warga.
Program kelima, menanggung biaya rumah sakit dan pemberian rumah bagi rakyat Jakarta. Menurut Ahok, hal tersebut bisa mengurangi beban hidup di Jakarta. Ahok tidak mau memberikan upah minimum provinsi (UMP) besar di Jakarta, karena untuk biaya kesehatan dan transportasi ada subsidi dari Pemprov DKI.

"Biaya hidup kita tekan. Makanya UMP di DKI lebih murah. Tapi sakit ditanggung, rumah bertahap kita sediakan," ujarnya.

Program keenam: Membuka lapangan wirausaha.
Terakhir, Ahok akan membantu warga yang ingin membuka budidaya hewan dan tanaman. Nantinya budidaya akan dibuat di lahan yang masih menjadi sengketa antara Pemprov DKI dan pihak swasta.

"Terakhir, budidaya tanaman, untuk 80 persen kami 20 persen. 20 persen nanti kita jadikan koperasi. Lahannya nanti pakai lahan yang masih jadi sengketa, itu kita manfaatkan," tutup Ahok. (detiknews)

No comments:

Powered by Blogger.