Ads Top

Apakah Tuhan Sedang Menghukum Ahok Lewat Kasus Penistaan Agama?

Saya berdebat (atau diskusi) dengan seseorang. Dia bilang Ahok dihukum Tuhan lewat kasus penistaan agama ini. Saya jawab penuh keyakinan, Tidak! Kok bisa? tanyanya. Saya jawab, Ahok tidak sedang dihukum. dia disayang Tuhan. Ada dua alasan :

1. Orang hanya melihatnya dari sisi: Ahok menista dan dinistakan saat ini. Padahal justru dengan kasus ini, Tuhan melambungkan nama Ahok ke tingkat paling tinggi, dia sekarang jadi tokoh level dunia. Sekarang ini, selain Presiden Jokowi, Ahok adalah tokoh Indonesia paling terkenal di dunia. Ingat, Tuhan sering bekerja dengan cara misterius. Contoh, Tuhan justru sering memakai lawan kita untuk mengangkat kita. Tambahan lagi, saat ini - berbagai kepentingan dimensi internasional melekat pada sosok Ahok. Kita mesti mempertimbangkan soal ini. Ahok sudah 'milik' dunia.

2. Lewat kasus ini, Tuhan sedang menyempurnakan Ahok. Jangankan Tuhan, kita saja tahu Ahok itu hebat, kecuali satu hal: bacot dan kesombongannya. Di luar itu, dia pemimpin hebat. Nah, kini Ahok berubah total, jadi lebih santun dan rendah hati. Tuhan menyempurnakan dia, untuk sesuatu yang lebih besar kelak.

Dari dua hal itu, hanya ada satu kesimpulan: Ahok disayang Tuhan. Lalu lawan diskusi saya menyerang: tapi kan dia sekarang jadi tersangka, sebentar lagi disidang di kursi pesakitan. Itu kan aib.

Saya jawab: baru tersangka. Kalaupun nanti dia dihukum, itu bukan aib buat Ahok. Lho kok bisa? Sangat bisa. Aib kalau dia dihukum karena dia maling, koruptor, pengkhianat bangsa, perongrong negara.

Pemuda Muhammdiyah malah bilang: penista agama sesungguhnya adalah koruptor. Ahok pejuang bangsa, karena dia jadi momok bagi koruptor.

Lagipula, proses masih panjang. Perjalanan masih jauh. Ahok bisa menang, bisa kalah. Yang penting sekarang pertanyaanmu sudah saya jawab: Ahok disayang Tuhan, bukan dibenci.

Nasib Ahok kelak, itu masih jauh dan panjang. Tak perlu dirisaukan sekarang. Biarlah kerisauan sehari - cukup untuk sehari, esok punya kerisauannya sendiri. Bahagia apa yang bisa kau dustakan jika hidup dengan keyakinan seperti itu? (Herry Tjahjono)

No comments:

Powered by Blogger.