Ads Top

Kenapa Warga Pulau Seribu Tak Ada Yang Tersinggung Ketika Ahok Pidato?

Kenapa Warga Pulau Seribu Tak Ada Yang Tersinggung Saat ketika Ahok Pidato disana? 

Sebab memang tidak ada penistaan agama. Mereka adalah umat Islam biasa yang mencintai agamanya. Umat Islam yang tidak punya kepentingan apa-apa. Yang tidak punya kemampuan memelintir ajaran agama demi keuntungan politik.

Jadi kalau memang tidak ada yang menista, untuk apa tersinggung?

Tapi kata Novel Bamukmin, warga Pulau Seribu tidak tersingung dengan perkataan Ahok, karena iman mereka masih lemah. Dengan kata lain, keislaman mereka semua diragukan.

Menurut logika Novel, keislaman ditentukan oleh perasaan mudah tersinggung. Lalu ngamuk.

Nah, sekarang akan didatangkan penceramah agar warga Pulau Seribu jadi tersinggung dengan ucapan Ahok beberapa bulan yang lalu. Kalau tadinya mereka anggap ucapan itu biasa saja, sikap itu harus diubah.

Semakin tinggi ketersinggungan akan semakin tinggi juga keimanan. Kalau gak tersinggung juga, mungkin mereka bakal masuk neraka.

Sebab jaman ini, surga hanya bisa dimasuki oleh orang-orang yang mudah tersinggung.

“Bapak-bapak, ibu-ibu warga kepulauan seribu yang kami hormati. Plis, tersinggung dong. Sekaki ini aja. Tolong bantu kami dalam Pilkada ini.

“Kami tidak butuh apa-apa. Kami cuma butuh ketersinggungan saudara-saudara semua. Kalau gak mau tersinggung juga, nanti kami yang tersinggung dengan sikap bapak-bapak disini.

“Masa bapak dan ibu tega, membiarkan kami pura-pura tersinggung sendiri. Kan kami jadi malu diketawain orang.

“Ingat ya. Tersinggung itu, sekarang sudah jadi sebagian dari iman.”

Oleh: Eko Kuntadhi

No comments:

Powered by Blogger.