Ads Top

Kecam Islam Radikal, Muhammad Ali Sindir Donald Trump

Donald Trump dan Muhammad Ali (foto: biznessweb.net)


Phoenix - Petinju legendaris Muhammad Ali meninggal dunia hari ini pada usia 74 tahun. Beberapa bulan sebelum kematiannya, Ali pernah menyerang kandidat presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Pada Desember 2015 lalu, Ali menentang Trump terkait seruan miliarder AS itu untuk melarang umat muslim masuk ke AS.

Dalam statemen publiknya saat itu seperti dilansir NBC News, Sabtu (4/6/2016), Ali menekankan sikapnya sejak beberapa dekade lalu bahwa Islam merupakan agama yang damai.

"Saya muslim dan tak ada yang Islami mengenai pembunuhan orang-orang tak bersalah di Paris, San Bernardino, ataupun di tempat-tempat lainnya di dunia. Muslim sejati tahu bahwa kekerasan keji dari yang dinamakan para Jihadis Islam bertentangan dengan ajaran-ajaran prinsip agama kita," kata Ali dalam statemennya saat itu.

Dalam statemen yang diberi judul "Kandidat presiden mengusulkan larangan imigrasi muslim ke Amerika Serikat" itu, Ali memang tidak menyebut nama Trump. Namun jelas hal itu disampaikannya untuk menunjukkan imej positif muslim dan mengecam Islam radikal. Pernyataan Ali tersebut menggunakan judul yang sama yang digunakan Trump sebelumnya saat menyampaikan usulannya soal larangan muslim tersebut.

"Kita sebagai muslim harus bangkit melawan mereka yang menggunakan Islam untuk kepentingan agenda personal mereka sendiri," imbuh Ali dalam pernyataannya.

Disampaikan Ali, para pemimpin politik AS harusnya menggunakan posisi mereka untuk menyebarkan pemahaman mengenai Islam yang sebenarnya.

Muhammad Ali meninggal dunia pada Jumat (3/6) malam waktu setempat di rumah sakit di wilayah Phoenix, AS. Ikon tinju itu menghembuskan napas terakhirnya setelah dilarikan ke rumah sakit pada Kamis, 2 Juni waktu setempat karena mengalami gangguan pernapasan. Detik.com)

No comments:

Powered by Blogger.