Ads Top

Rumah Lembang, Markas Pemenangan Ahok-Djarot Yang Multifungsi

Suasana Rumah Lembang yang penuh sesak dengan kehadiran warga

Hampir sepekan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membuka kantor di markas pemenangan bernama Rumah Lembang di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Rumah di pinggiran Situ Lembang itu awalnya digunakan sebagai markas untuk konsolidasi partai pengusung dan para relawan Ahok dan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat.

Namun belakangan, rumah tersebut berubah fungsi sebagai lokasi berkantornya Ahok sebagai Gubernur DKI non aktif di pagi hari. Meski dia membantah dibukanya kantor tersebut sebagai dampak dari semakin gencarnya penolakan dari sekelompok warga pada kegiatan kampanyenya.

Sejak dibuka Senin 14 November kemarin, warga berduyun-duyun datang untuk mengeluhkan beragam persoalan, mulai dari masalah lingkungan, pelayanan publik. Bahkan belakangan, warga yang datang untuk sekedar memberi dukungan dan doa agar Ahok tetap kuat terhadap status tersangka lebih banyak jumlahnya ketimbang yang menyampaikan aduan.

Hari ini, Jumat (18/11/2016) kondisi Rumah Lembang semakin riuh, penuh sesak dengan kehadiran warga. Kini setiap warga yang akan menyampaikan keluhannya dengan naik ke atas panggung bertemu Ahok diberi nomor antrean, karena jumlah warga terus menerus bertambah.

Berkali-kali pembawa acara pun meminta agar warga yang datang tertib dan disiplin untuk mengadukan masalahnya. "Yang tertib, ibu bapak kalau gak panggung ini bisa roboh, atau kami harus sedikit agak keras biar ibu bapak tertib," teriak pembawa acara yang diketahui bernama Clara Tampubolon lewat pengeras suara.

Dia menegaskan, Rumah Lembang akan terus buka sampai satu hari sebelum hari pencoblosan di 15 Februari 2016. Karena itu warga tidak perlu berebut untuk bertemu Ahok.

"Masih ada hari Senin depan, masih kurang ada hari Selasa, hari Rabu, dan minggu depan, bulan depan, pokoknya sampai sebelum hari pencoblosan," teriak Clara lagi. (Rimanews.com)

No comments:

Powered by Blogger.