Ads Top

Diduga Menggelapkan Uang Dan Pemalsuan Akte, Sandi Terancam Dipolisikan

Penerima kuasa Djoni Hidayat dan Edward S Soeryadjaya, Fransiska Kumalawati Susilo mengancam melaporkan kembali Sandiaga Uno dan rekan bisnisnya Andreas Tjahjadi ke Polda Metro Jaya atas tuduhan penggelapan uang terkait hasil likuidasi aset PT Japirex pada 2009.

Fransiska mengatakan, selain diduga menggelapkan hasil penjualan tanah di Curug, Banten tahun 2012, Sandi dan Andreas diduga tidak memasukkan hasil likuidasi PT Japirex rekening milik perusahaan.

"Tapi dari proses ini saya mendapatkan bukti baru seperti pemalsuan yang sudah saya laporkan. Nanti saya juga akan laporkan penggelapannya.

Mungkin saya laporkan minggu depan," kata Fransiska di Jakarta, Jumat (7/4).

Menurut Fransiska, hasil likuidasi PT Japirex seharusnya dimasukan dalam rekening bank namun oleh Sandi dan Andreas dimasukan dalam rekening pribadi.

"Dengan surat pernyataan untuk dimasukkan ke dalam akun pribadi itu sudah menyalahkan peraturan," katanya.

Fransiska menghadiri panggilan penyidik Polda Metro Jaya, Jumat (7/3). Dia mengatakan sejumlah dokumen dibawanya untuk menguatkan bukti tuduhan atas kasus penggelapan tanah di Curug oleh Sandi dan Andreas.

Dalam klarifikasinya ke Polda, Fransiska mengantongi bukti kuitansi dan pemindahan akte saham PT Japirex yang diduga sengaja dipalsukan. Fransiska berkukuh pemilik tanah yang lama, Djoni Hidayat, tidak merasa menjual atau mengoperkan hak tanah kepada Sandi.

"Ini (dokumen) yang palsu, kalau Sandi kan bilang tidak tahu. Dan ini surat pernyataan jelas tertulis apa yang ditransaksikan. Kalau kita lihat, ini tandatangan Sandiaga Uno," kata Fransiska.

Sandiaga sendiri mengaku tidak tahu penjualan lahan dalam dugaan penggelapan yang sedang diproses di Polda Metro Jaya. Penjualan lahan dari PT Japirex yang sahamnya dimiliki Sandi itu, telah diserahkan kepada tim likuidasi.

Berita Bohong

Terkait dengan hal itu, Tim Advokasi Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Yupen Hadi mengatakan jika hal itu dilaporkan, maka pihaknya pun akan melaporkan Fransiska ke polisi dengan tuduhan berita palsu. Dia mengatakan pihaknya kesal karena merasa dipermainkan, terutama saat masa Pilkada DKI Jakarta.

"Kami kesal saja dimain-mainin. Ini masa politik kok, kami laporkan balik dengan tuduhan berita bohong," kata Yupen ketika dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Sabtu (8/4).

Dia mengatakan Sandi sebagai pemilik perusahaan, sudah menyerahkan hal itu kepada tim likuidasi. Yupen menegaskan uang hasil penjualan itu tak masuk ke rekening Sandiaga, melainkan ke rekening Andreas Tjahjadi, karena rekening perusahaan sudah ditutup. (CNNIndonesia)

No comments:

Powered by Blogger.