Ads Top

Dua Orang Baik Yang Begitu Dibenci Sampai Bencinya Jadi Sepaket


Ahok dan Jokowi itu punya kesamaan dalam perbedaan. Maksudnya walau Ahok itu etnis China dan dianggap kafir sedangkan Jokowi itu Jawa dan Islam tapi kebencian hater Ahok ya sama seperti hater Jokowi.

Yang menjadi hater Ahok bisa dipastikan juga menjadi haternya Jokowi. Memang ini fenomena aneh. Bisa-bisanya benci jadi satu paket begitu.

Tapi itulah yang sedang terjadi di negeri ini ada dua orang baik yang begitu dibencinya sampai-sampai bencinya juga jadi paketan dan turunan.

Bisa dipastikan kebencian para hater Jokowi akan semakin membuncah ketika nanti menyaksikan Ahok kembali duduk menjadi Gubernur DKI untuk kedua kalinya bersama Heru Hartono seorang PNS baik yang ingin mengubah citra oara PNS buruk di negeri ini.

Bahkan nanti kalau  hater masih panjang umur sampai 2019 menyaksikan Ahok jadi wapresnya Jokowi. Bisa-bisa para hater jadi ingin mengakhiri hidupnya. Atau rame-rame mereka pindah kewarganegaraan ke Turki.

Walau sudah terbukti bahwa anggota dewan M Sanusi yang tertangkap tangan masih juga para hater menyerang Ahok dengan tuduhan Ahok hanya mengumpankan Sanusi dan bla bla segala tuduhan palsu yang akan menjadi dosa berkepanjangan bagi para penuduhnya itu.

Para pembenci Ahok rata-rata dari kalangan yang mengaku paling beriman dan paling tidak kafir sama seperti yang benci pada Jokowi juga demikian. Padahal jelas-jelas Jokowi bukan kafir dan  bukan China tapi ya itu karena nggak ada isu lain yang bisa dijadikan peluru untuk menyerang maka isu dasar itu pasti akan mereka jadikan senjata pamungkas yang padahal sudah tidak mempan lagi.

Pada dasarnya mereka benci  Jokowi dan Ahok bukan karena mereka berdua itu keturunan China atau mereka itu kafir. Tapi karena para pembenci tadi benci kepada orang yang tegas dan anti korupsi serta benar-benar ingin memajukan Indonesia.

Lagian para pembenci ini tidak punya tokoh yang bisa menandingi kemonceran Jokowi dan Ahok. Lagi-lagi tokoh-tokoh yang akan mereka usung  itu adalah orang-orang yang punya masalah dan latar belakang track record yang tidak bersih.

Kini mereka terus gencar menyerang Ahok dengan mengarang fiksi seakan-akan Ahok tak punya prestasi. Padahal saya sendiri yang sering ke Jakarta bisa menilai dan menyaksikan sendiri perbedaan yang cukup signifikan perubahan Jakarta yang semakin baik, ketimbang dulu waktu masih dipimpin Foke.

Makanya para pendukung dan relawan Ahok tidak akan terpengaruh karangan bebas para hater. Malahan Ahok akan semakin moncer seperti Jokowi yang semakin difitnah akan semakin kuat dan menang.

Tuhan juga membantu Jokowi dan Ahok ini. Hal ini karena Tuhan tak ingin namanya tercemar karena dibawa-bawa dalam politik dan agamanya dijual-jual dengan harga yang sangat murah oleh para hater itu.

Terbuktikan para penjual agama dan kitab suci itu akan menemui kekalahan dan kegagalan bahkan banyak yang ditangkap KPK. Ini merupakan peringatan dari Allah yang tak mau agamanya dicemari oleh tangan-tangan jahat politikus busuk yang membawa-bawa agama dalam setiap kampanyenya.

Nah bagi yang suka mengarang fiksi untuk menjelekan Jokowi dan Ahok dan khsusunya saat ini suka mendeskreditkan Ahok terus aja jangan berhenti. Bikin karangan fiksi yang lebih hebat lagi. Hal ini sangat menguntungkan Ahok. (Gunawan/Kabarkanlah.com)

No comments:

Powered by Blogger.