Ads Top

Normalisasi Sungai Akan tetap Dilakukan, Djarot: Ini untuk Kebaikan Warga Jakarta

Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saifuil Hidayat tak takut elektabilitasnya turun akibat program normalisasi sungai.
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan program normalisasi yang akan dilakukan bulan April nanti menjadi tanggung jawab pemerintah pusat bersama Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

Djarot tidak takut elektabitasnya turun apabila normalisasi itu benar dilakukan bulan depan. Karena, menurutnya, normalisasi dilakukan untuk kebaikan masyarakat Jakarta.

"Ini bukan masalah takut atau tidak takut. Ini demi masyarakat Jakarta dalam rangka mengurangi tingkat banjir secara signifikan," kata Djarot, Rabu (8/3).

Djarot mengatakan karena saat ini sedang masa Pilkada, ia tidak ingin memberikan janji-janji palsu. Dirinya hanya ingin fokus untuk mengatasi persoalan di Jakarta.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana melakukan penggusuran terhadap sejumlah wilayah yang berada di bantaran Sungai Ciliwung sebagai bagian dari program normalisasi sungai. Sedikitnya tiga kawasan sudah dibidik bakal digusur pada April depan yakni permukiman di kawasan Bukit Duri, Gang Arus Cawang, dan Cipinang Melayu.

Pendamping Djarot, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebelumnya menyatakan bakal memberikan kompensasi kepada warga di tiga kawasan yang akan digusur.

Kompensasi itu termasuk menyiapkan tempat tinggal pengganti. Ahok bahkan memastikan para warga yang terkena proyek normalisasi sungai tidak dipindahkan dulu sebelum rumah susun tersedia.

"Ada 5000-an kepala keluarga yang perlu direlokasi dalam waktu dekat agar pengerjaan proyek normalisasi dapat segera diselesaikan," ujar Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI seusai rapat membahas percepatan normalisasi sungai pada Rabu malam (1/3) lalu.

Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan pengerjaan proyek normalisasi sungai bukan prioritas kerjanya selama menggantikan Ahok dan Djarot di masa kampanye Pilkada DKI putaran kedua.

Oleh sebab itu, ia mengatakan, tak ada aksi penggusuran yang dilakukan terhadap sejumlah warga yang tinggal di bantaran sungai seperti di kawasan Bukit Duri, Gang Arus Cawang, dan Cipinang Melayu dalam waktu dekat. Tujuannya, menurut Sumarsono, tak lain untuk menjaga ketentraman iklim politik jelang pencoblosan.

"Untuk menciptakan iklim yang kondusif. Jadi, (penggusuran) tidak akan dilakukan menjelang pilkada," ujar Sumarsono di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (8/3). (CNNIndonesia.com)

No comments:

Powered by Blogger.