Cara Efektif dan Efisien Melawan Terorisme

Sebetulnya ada cara, strategi, dan taktik yang cukup efektif dan efisien melawan terorisme dan yang pasti cespleng karena sudah terbukti keberhasilannya. Cara ini juga sangat murah, tidak perlu mengeluarkan milyaran rupiah untuk membeli aneka ragam senjata atau membentuk pasukan khusus anti-teror misalnya. Tidak perlu. Buang-buang uang saja.

Cara efektif-efisien yang saya maksud adalah cukup dengan menggunakan masjid-masjid dan musala-musala seluruh Indonesia sebagai medium dakwah dan kampanye anti-terorisme, ektremisme, dan radikalisme. Kerahkan para penceramah atau dai, khatib (pengkhotbah), imam masjid/musala, dan ustad (lagi seluruh Indonesia) sebagai "aktor konterterorisme".

Bilang kepada mereka agar di setiap khotbah dan pengajian mengdakwahkan atau mengkampanyekan bahwa perbuatan terorisme dan radikalisme adalah tindakan jahat dan haram yang tidak Islami dan jauh dari nilai-nilai Al-Qur'an dan keislaman, bahwa kaum teroris adalah para penghina agama Islam yang mulia. Oleh karena itu para pelakukanya (kaum teroris) akan nyungsep ke neraka dan bercumbu dengan 72 "Mak Lampir".

Bilang juga kepada para khotib, penceramah, dan ustad agar dalam setiap khotbah dan pengajian mereka mengutuk terorisme dan mengancam untuk tidak mengurus dan menyolati jenazah teroris, keluarga teroris, dan simpatisan teroris, termasuk mereka yang mengatakan bahwa terorisme adalah pengalihan isu dan rekayasa pemerintah dan Polri.

Kemudian MUI diminta mengeluarkan fatwa haram atas tindakan terorisme dan radikalisme, lalu minta GNPF-MUI untuk mengawal fatwa itu, berkolaborasi dengan FUI, FPI dan ormas-ormas Islam sejenis untuk demo berjilid-jilid mengutuk kaum teroris sebagai penghina Islam dan Al-Qur'an serta mengutuk terorisme sebagai perbuatan bejat dan terkutuk.

Ayo para Momon-Momon yang budiman, segera sarankan kepada para dai, khatib, dan ustad seantero Indonesia untuk melakukan cara-cara diatas sebagaimana telah Anda lakukan beberapa waktu lalu di Jakarta dan terbukti sukses luar biasa. Alhamdulilah ya?

Demikian pesan singkat dari Jazirah Arab. Semoga ada manfaatnya.**

Penulis: Sumanto Al Qurtuby