Ads Top

Ketika Para Tokoh Dan Cendekiawan Berkomentar Tentang Ahok

The Jakarta Post
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dikecam berbagai kalangan, bahkan saat ini sedang menghadapi proses hukum akibat pernyataannya yang mengutip surat al-Maidah dalam pertemuan dengan warga di Kepulauan Seribu. Sebagian menganggap ia telah menista al-Qur’an, namun juga tidak sedikit yang menyebut mantan Bupati Belitung itu melakukan penistaan agama.

Berikut ini adalah para intelektual yang menggunakan kecerdesannya untuk memecahkan dan menjawab berbagai problem sosial dengan jernih, berbicara tentang Ahok.

“Janganlah kita, umat Islam, terutama masyarakat awam kemudian ditunggangi kepentingan politik yang akan menciptakan krisis di Indonesia. Kalau krisis terjadi, yang paling rugi adalah umat Islam. Saya kira kasus Ahok ini pelajaran yang baik bagi politisi untuk tidak membawa isu agama ke dalam politik.” –AZYUMARDI AZRA—

“Ahok kuat sebagai cagub karena dia berani melawan dan melabrak koruptor. Sementara cagub yang berkoar-koar mau tegakkan syari’at Islam ternyata di-OTT korupsi.”  –MAHFUD M.D—

“Saya tidak pernah meragukan ke-Indonesiaan Ahok. Terobosan dia bukan hanya soal korupsi saja, tapi ada nilai-nilai yang lain.” –BUYA SYAFI’I MA’ARIF—

“Lebih baik Indonesia dipimpin bukan orang Muslim tapi adil, daripada dipimpin orang Islam tapi Zalim.” –ALWI SHIHAB—

“Hanya orang berhati kotor yang tidak bisa MENILAI KEBAIKAN AHOK” –YENNY WAHID—

“saya juga menyimak betul apa yang disampaikan bapak Gubernur Basuki. Saya memahami bahwa konteksnya tidak dalam arti mengjina ayat al-maidah 51. Umat Islam harus hati-hati dalam merespon, jangan sampai dibawa ke politik.” –NASARUDDIN UMAR—

Penulis: Ibnu Said (indonesiana.tempo.co)

No comments:

Powered by Blogger.