Krisis Pengungsi: Menuju Kroasia, Rute Alternatif Ke Eropa Barat
Para imigran asal Timur Tengah berjalan kaki menuju Kroasia |
Otoritas Kroasia pada hari rabu ini, 16 September 2015, menemukan 373 warga asing, termasuk 75 perempuan dan 73 anak-anak, yang secara ilegal melintasi perbatasan timur negara itu. Para imigran yang dicegat di Tovarnik, dekat dengan perbatasan Serbia, dibawa ke pusat pendaftaran di luar Zagreb, di mana mereka bisa mendapatkan perawatan dan bantuan.
Sambutan polisi Kroasia kepada para pengungsi |
Dalam tweetnya, Perdana Menteri Kroasia Zoran Milanovic mengatakan negaranya "siap menerima para imigran. Tidak peduli apa agama atau kebangsaan mereka atau negara mana mereka ingin tuju."
Pemerintah Kroasia mengatakan telah mempersiapkan diri untuk menampung pengungsi selama berminggu-minggu, bahkan melakukan simulasi tentang bagaimana untuk menangani ribuan orang.
Milanovic, yang rencananya akan bertemu dengan Kanselir Austria Werner Faymann pada hari kamis ini untuk membahas respon terhadap krisis yang sedang berlangsung, juga menyindir pemerintah Hungaria terkait penutupan akses perbatasan dengan Serbia:
"Saya percaya kebijakan di Budapest menutup tembok kawat adalah berbahaya dan kejam," katanya, "Kawat di Eropa pada abad ke-21 bukan jawaban melainkan ancaman." (@srikandiblogger)
sumber:CNN
No comments: