Ads Top

Renata Owen, Sang Ilustrator Kemasan Aqua "Temukan Indonesiamu" #AdaAqua

Renata di samping ilustrasi karyanya yang menghiasi gerai Indonesia di Bologna Children's Book Fair. (Iin Yumiyanti/detikX)

"Gambar ini bolehkah saya beli?" Renata Owen tergagap mendengar pertanyaan itu. Renata menggambar bunga dandelion dengan judul Things I Saw in Bologna saat demo menggambar ilustrasi di Bologna Children’s Book Fair, di Bologna, Italia. Setelah jadi, gambar itu dipamerkan di gerai Indonesia dalam pameran buku anak terbesar dunia itu. Tidak dinyana, ada yang berminat membeli gambar itu. Bingung menjawab, Renata lantas berkata, "Berapa Anda akan menghargai ilustrasi ini?"

Sang peminat lantas mengulurkan uang 50 euro. Renata pun setuju. Si pembeli mengaku sebagai seorang penulis asal Swiss yang suka menulis buku soal peri-peri, dan ilustrasi Renata dinilai akan cocok untuk ceritanya.

Uang 50 euro mungkin bukan jumlah yang besar. Tapi ini adalah angka yang lumayan bagi seorang pemula seperti Renata. Di Italia, misalnya di Bologna dan Roma, banyak pelukis jalanan yang memasang harga 5-20 euro untuk gambarnya yang penuh warna.

Renata menjadi rising star dalam dunia ilustrator Indonesia. Karyanya banyak dipakai brand ternama, antara lain Aqua dan Giordano. Pekan lalu, tiga ilustrasi Renata yang diambil dari buku Dru dan Kisah Lima Kerajaan menjadi hiasan utama gerai Indonesia di Bologna Children’s Book Fair.

Renata sudah mantap ingin menjadi ilustrator sejak sekolah menengah atas. Menjadi tukang gambar akan menguntungkan karena ia akan banyak bekerja di rumah, sehingga bisa sambil menjaga nenek yang sudah membesarkannya. "Saya tidak mau kerja kantoran. Saya suka gambar dan mantap akan jadi ilustrator," kata putri Heriyanto dan Linda Handayani ini.

Maka, lulus SMA, Renata melanjutkan kuliah di Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Ciputra, Surabaya, Jawa Timur. Pilihan Renata ternyata tepat, ia sudah banyak mendapat order sebelum wisuda.

Awalnya, Renata membuat ilustrasi untuk kaus khas Surabaya. Saat itu ia dibayar Rp 150 ribu per ilustrasi. Gadis kelahiran Surabaya, 10 Oktober 1991, ini makin eksis di dunia fashion setelah ilustrasinya dipakai Giordano.

"Semakin tinggi brand semakin tinggi charge (harga). Standar di Indonesia, harga satu ilustrasi sekitar Rp 6-8 juta. Kalau sudah profesional, ada yang Rp 14 juta," ujar Renata.

Bagi Renata, ilustrasinya di botol Aqua-lah yang sangat mengangkat namanya. Saat itu Renata masih kuliah di semester ketujuh ketika mendapat tawaran membuat ilustrasi pada botol air mineral tersebut. "Ini kerja profesional aku yang pertama," ujar Renata.

Launching Aqua dengan ilustrasi bertema "Temukan Indonesiamu" itu dilakukan besar-besaran dan dihadiri para artis. Renata mendapat bayaran puluhan juta rupiah untuk ilustrasi tersebut. Selain itu, namanya menjadi populer karena pada setiap kemasan Aqua dan billboard Aqua pada 2013 itu selalu dicantumkan nama Renata Owen sebagai ilustrator.


Setelah proyek Aqua, Renata mendapat tantangan untuk membuat ilustrasi buku anak. Adalah produser film Shanty Harmayn yang kepincut pada skripsi Renata yang berjudul "The Nonsense Tails", yang dipamerkan di ajang Popcon Asia, pameran budaya pop terbesar di Indonesia. Pada Agustus 2013 itu, Renata memajang ilustrasi botol Aqua karyanya dan skripsi tersebut.

"The Nonsens Tails" merupakan buku ilustrasi yang dibuat Renata untuk puisi yang diambil dari cerita Alice in Wonderland. Shanty Harmayn, yang melihat skripsi Renata itu, tertarik dan langsung berminat untuk membeli hak ciptanya.

Shanty lantas mengajak penulis buku anak Clara Ng untuk menulis ceritanya. Akhirnya terlahirlah buku anak Dru dan Kisah Lima Kerajaan. Dari buku itu, Renata mendapat bayaran yang tidak kalah dari honornya saat membuat ilustrasi untuk Aqua. Buku itu pulalah yang membuat Renata diundang ke Bologna, Italia, untuk unjuk kebolehan menggambar di Bologna Children’s Book Fair.


Buku Dru dan Kisah Lima Kerajaan diminati produser film Jepang untuk dibuatkan film animasi. Buku ini juga diminati sejumlah penerbit asing untuk diterjemahkan.

Mulai dikenal sebagai ilustrator anak, Renata tidak mau lantas mengkhususkan diri menjadi ilustrator buku anak. Renata hanya ingin menjadi ilustrator, membuat ilustrasi untuk semua bidang.

Sekarang Renata mempunyai target menembus industri fashion dunia. Ia optimistis, bila karya seniman Eko Nugroho bisa tembus brand ternama dunia, Renata pun yakin bisa melakukannya.

"Aku pingin ilustrasiku dipakai fashion house Eropa, Luis Vuitton, Hermes. Kayak Eko Nugroho," ujarnya.

Renata pun yakin karier sebagai ilustrator bisa menjamin kehidupannya. Sebuah karya yang bagus akan dihargai mahal. Maka, meski masih pemula, Renata tidak takut menetapkan harga untuk karyanya. "Jangan sampai karya kita justru baru dihargai mahal setelah kita meninggal."

Sumber: x.detik.com

No comments:

Powered by Blogger.