Ads Top

Tingkat Kepercayaan Rakyat Kepada Pemerintahnya, Indonesia Tertinggi di Dunia

Indonesia bersama Swiss menduduki peringkat pertama dunia dalam jajak pendapat mengenai tingkat kepercayaan rakyat kepada pemerintah, menurut laporan terakhir Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) yang dirilis Senin (17/7).

Menurut laporan OECD, tingkat kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo mencapai 80 persen, sama dengan angka yang diraih Swiss.

Angka ini didasarkan pada survei global yang dilakukan Galup World Poll, membandingkan tingkat kepercayaan kepada pemerintah (trust in government) dalam rentang 10 tahun antara 2007 dan 2016. Pada 2007, tingkat kepercayaan kepada pemerintah Indonesia hanya 52 persen, menurut data Gallup.

Survei ini hanya mengajukan satu pertanyaan: "Apakah Anda percaya kepada pemerintah nasional?"

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyambut baik hasil survei Gallup ini, dalam keterangannya kepada Biro Pers Istana, Selasa (18/7).

“Memang benar bahwa Indonesia menduduki ranking pertama dalam hal Trust and Confidence in National Government berdasarkan Gallup data,” kata Sri Mulyani.

Tingkat kepercayaan di negara-negara maju yang tergabung dalam OECD jauh lebih rendah, seperti Amerika Serikat 30 persen, Inggris 31 persen, Jerman 55 persen, dan Prancis 28 persen. Di negara-negara berkembang non OECD, India berada di peringkat kedua dengan 73 persen.

"Tingkat kepercayaan terhadap pemerintah dipengaruhi oleh apakah masyarakat menganggap pemerintah dapat diandalkan, cepat tanggap dan adil serta mampu melindungi masyarakat dari risiko-risiko dan memberikan pelayanan publik secara efektif," jelas Sri.

Enam negara dengan peringkat teratas adalah Indonesia, Swiss, India, Luksemburg, Norwegia dan Kanada.

"Kepercayaan terhadap pemerintah adalah pendorong efektivitas pemerintah dan pembangunan ekonomi, serta merupakan ukuran dari hasil kebijakan pemerintah," kata Sri.

"Saat pemerintah dipandang memiliki integritas moral yang tinggi, lebih banyak masyarakat percaya pemerintah." (beritasatu.com)

No comments:

Powered by Blogger.