Ads Top

Wow! 'Istana Negara' Sedang Dibangun di Wonogiri, Untuk Apa Saja Peruntukannya?

Wacana pemindahan ibu kota negara selama ini sama sekali tidak menyinggung daerah Wonogiri di Jawa Tengah sebagai altenatif lokasi baru. Namun sebuah bangunan megah mirip istana negara sedang dibangun di sebuah desa di Wonogiri. Kompleks bangunan bercat putih nan mewah itu berada berada dalam areal tanah seluas 2.500 meter.

Bangunan itu memang dirancang mirip dengan istana negara di Jakarta, lengkap dengan 5 pilar berdiri kokoh pada teras bangunan utama. Warna serba putih membuatnya semakin terasa mewah. Hal itulah yang membuat kompleks seluas 2.500 meter persegi itu disebut sebagai istana.

'Istana' itu berada di Desa Kebonagung RT 01 RW 02, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri. Lokasinya cukup mudah ditemukan. Dari Alun-alun Kabupaten Wonogiri, harus menempuh perjalanan sekitar 20 km ke arah timur. Sampai di Pasar Sidoharjo, belok arah ke selatan sekitar 2 km.

Terdapat 4 bangunan dalam satu kompleks. Masuk ke bangunan utama, tampak ruangan yang ditata seperti ruang tamu. Interior meja dan kursi kayu besutan para perajin kayu dan ukir Jepara. Lukisan-lukisan potret menjadi pajangan dinding. Terdapat pula 4 kamar pribadi.

Di sebelah kanan bangunan utama terdapat bangunan untuk beristirahat wisatawan sekaligus kafe. Sedangkan bangunan di sudut kompleks digunakan untuk garasi kendaraan.
Siapa pemilik 'istana' nan megah itu? Lalu untuk apa pula peruntukannya nanti?

Bangunan yang sangat mirip dengan Istana Negara yang diberi nama Istana Parnaraya ternyata milik seorang pengusaha asal Wonogiri, Suparno.

Selain untuk objek wisata, bangunan itu akan digunakan sebagai tempat berkumpul para lansia setiap bulan. Orang-orang berusia lanjut akan diberi santunan, juga diajak melakukan hal-hal positif.

Suparno (47) yang menghabiskan dana lebih dari Rp 1 miliar untuk mendirikan kompleks bangunan di areal seluas 2.500 meter persegi itu adalah pengusaha sukses asal Wonogiri yang sejak lama merantau di ibu kota.

Suparno kini berdomisili di Jakarta, hanya sesekali pulang ke Wonogiri, rumah orang tuanya. Melalui telepon, bapak dari dua anak itu menjelaskan pembangunan Istana Parnaraya merupakan idenya.

"Konsep desainnya seperti istana. Fungsinya untuk wisata dan edukasi. Setelah peresmian nanti wisatawan akan dipungut biaya. Hasilnya selain untuk perawatan, 90 persen untuk lansia, 10 persen untuk desa," papar dia kepada detikcom, Senin (10/7/2017).

Mengenai sosoknya, Suparno tidak banyak bercerita. Dia memiliki beberapa bisnis, antara lain di bidang otomotif, air minum kemasan, cokelat. Nama Parnaraya pun diambil dari nama usaha batik miliknya.

Pemberian santunan kepada lansia pun merupakan cita-cita Suparno sejak lama. "Pak Parno memang bercita-cita kalau sudah sukses akan kembali ke desanya, dalam artian membantu desa, termasuk lansia," ungkap Agus.

Teman Suparto lainnya, Rujito, mengapresiasi langkah Suparto dalam mendirikan Istana Parnaraya. Terlebih pendirian bangunan itu bertujuan mulia.

"Pak Parno adalah teman satu komunitas dengan saya. Pak Parno ini salah satu putra terbaik Wonogiri. Meskipun merantau, tetap peduli dengan tempat asalnya. Semoga ke depan Pak Parno bisa mengembangkan potensi Wonogiri lainnya," kata Rujito. (detik.com)

No comments:

Powered by Blogger.